KODE DFP HEAD Mengapa Bayi Manusia Tidak dapat Berjalan Seperti Bayi Hewan Saat Baru Lahir | Ibu dan Bayi Sehat

Iklan Tengah Artikel 2

IKLAN ADSENSE BAWAH SIDEBAR (250X250)

Mengapa Bayi Manusia Tidak dapat Berjalan Seperti Bayi Hewan Saat Baru Lahir

KODE IKLAN ADSENSE TENGAH ARTIKEL (336X280)

Tuhan menciptakan manusia dengan sangat sempurna, dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain di bumi. Manusia diberikan otak dan pikiran yang sempurna, tidak seperti hewan yang sama sama memiliki otak tapi tidak mampu berpikir seperti manusia. Hewan tidak memiliki kecerdasan seperti manusia. Dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki manusia manusia mampu beerkembang dengan sangat baik.

Mengapa bayi-bayi manusia tidak bisa berjalan seperti bayi hewan saat lahir? Padahal semua orang mengetahu bahwa manusia adalah ciptaan yang paling sempurna dari Tuhan di bumi ini. Tingkat kecerdasan juga di atas yang lain. Hanya manusia yang bisa membangun peradaban dan kehidupan dari kuno ke abad modern yang tentu saja itu perkembangan yang berlalu dalam waktu yang sangat lama.

Untungnya, kita hidup di abad modern sekarang, jika manusia purba tidak pernah mengenal selfie karena tidak ada kamera. Kemudian di abad modern sekarang, manusia tahu selfie, ada banyak jeni foto selfie, seperti foto "monyong", berpura-pura tidur, foto tampan dan foto selfie aneh dan bisa membuat sakit mata. Sebenarnya manusia cerdas, benar bukan? dan sekarang pertanyaannya adalah jika manusia adalah cerdas, maka mengapa bayi manusia tidak bisa berjalan langsung? Sementara bayi hewan langsung berjalan setelah lahir? Jika pertanyaanya seperti itu bahkan jika manusia seperti Einstein tidak bisa langsung berjalan setelah lahir hhhmmm apa sih itu artinya?

Soerang neurofisiologi, Martin Garwicz dari Lund University mengatakan, mengapa bayi hewan langsung berjalan setelah lahir sementara yang lain perlu beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan seperti manusia, hal itu terjadi karena ukuran otak mamalia dewasa akan mempengaruhi dan menentukan saa berjalan. Intinya adalah ukuran yang lebih besar dari otak akan ada lebih banyak sel-sel di otak dan sel-sel lama di otak menghubungi dengan sel-sel lain. Saat lahir, bayi manusia otak belum membentuk sel-sel otak yang menghubungkan dan total lebih dari 110 miliar. Bayangkan sel sel otak lelah alam bayi manusia dan harus membuat dirinya terhubung dengan 100 miliar sel otak yang lain. Wow sangat capek..betul begitu? Dan otak bayi hewan memiliki sekelompok sel sel otak yang sudah terhubung sehingga bayi hewan memiliki keterampilan dasar untuk keberlanjutan kehidupan. Misalnya, bayi hewan bisa berjalan setelah lahr, tambahan fakta dari Greg Jacobson dalam Hournal of Neurology Inggris, ketika bayi manusia berumur 4 bulan, tingkat kecerdasannya hampir sama dengan simpanse berumur 2 tahun, sementara pada bayi manusia 10 bulan tingkat kecerdasannya sama dengan simpanse dewasa kecerdasan bayi manusia bisa menyalip intelegensi bayi hewan. Jika perumpamaannya kendaraan, kecerdasan bayi manusia seperti mobil sport dengan kecepatan penuh yang sirkutinya tak berujung dan kecerdasan bayi hewan seperti naik sepeda di 100 meter di sepanjang sirkuit.

Tapi untuk pembentukan tulang dan otot otot bayi manusia tertinggal. Hal ini bisa dibuktikan ketika manusia membutuhkan waktu yang lama untuk berjalan. Mungkin setelah proses lebih jauh, bayi manusia siap berjalan pada usia 12-18 bulan. Meskipun tingkat kecerdasan manusia memang sama atau bahkan bisa lebih rendah dari kecerdasan hewan saat lahir, tapi setelah berbagai proses melalui kehidupan, kecerdasan manusia akan tumbuh pesat sampai sekarang. Jadi jangan heran jika manusia bisa membangun peradaban modern. Mungkin kecerdasan manusia akan tumbuh berkembang dn membentuk peradaban manusia yang lebih modern seperti di film film fiksi. Itu saja untuk pembahasan hari ini. Terima kasih.
IKLAN DI BAWAH ARTIKEL (INARTICLE ADS)